Kebanyakan orang hanya mencari pinjaman saat membutuhkan dana. Dana ini bisa digunakan untuk keadaan darurat, mobil baru, bahkan perbaikan rumah. Apapun alasan orang membutuhkan pinjaman, bisa mengecewakan ketika mereka ditolak. Berkat Equal Credit Opportunity Act, pemberi pinjaman harus mengungkapkan alasan penolakan aplikasi pinjaman. Inilah tiga alasan paling umum.
Alasan 1: Laporan Kredit
Hal pertama yang akan dilakukan pemberi pinjaman ketika seseorang mengajukan pinjaman adalah menarik laporan kredit mereka. Laporan kredit menawarkan lebih banyak informasi kepada pemberi pinjaman daripada sekadar angka. Jika seseorang memiliki terlalu banyak hutang, ini dapat membuat pemberi pinjaman lebih berhati-hati untuk meningkatkan hutangnya.
Laporan kredit ini juga akan menunjukkan jumlah rekening penagihan, rekening yang telah dibayar, dan riwayat pembayaran dari orang yang mengajukan pinjaman. Semua ini adalah komponen laporan kredit yang dapat memberikan gambaran bagi pemberi pinjaman, membuat mereka lebih cenderung meminjamkan uang atau menolak permintaan pinjaman.
Memeriksa ketidaksesuaian dalam laporan kredit Anda dapat memecahkan banyak masalah bagi calon peminjam. Jika mereka menemukan bahwa ada item pada laporan kredit mereka yang bukan milik mereka, mereka harus menelepon dan memperbaikinya.
Alasan 2: Metode Pembayaran Tidak Memadai
Pemberi pinjaman perlu tahu bahwa uang yang mereka pinjamkan akan dilunasi. Ketika peminjam tidak memiliki pendapatan yang cukup atau sarana untuk melunasi pinjaman, peminjam mungkin enggan memberikan pinjaman.
Dalam banyaknya dokumen yang dibutuhkan untuk mengajukan pinjaman, perusahaan pemberi pinjaman akan meminta calon peminjam untuk mendokumentasikan pendapatannya dan siap memberikan bukti bahwa pendapatan itu ada. Memiliki bukti ini dapat membantu pemberi pinjaman membenarkan pinjaman uang jika ada pertanyaan tentang mengapa mereka menyetujui pinjaman tersebut.
Alasan 3: Terlalu Banyak Utang
Pemberi pinjaman memeriksa rasio utang terhadap pendapatan calon peminjam sebelum meminjamkan uang. Jika pemberi pinjaman melihat bahwa seseorang telah menggunakan 50% atau lebih dari pendapatannya untuk melunasi hutangnya, pemberi pinjaman dapat menganggap mereka sebagai peminjam berisiko tinggi.
Pinjaman bukan satu-satunya hal yang akan dilihat oleh pemberi pinjaman dalam hal hutang. Biaya hidup, kartu kredit, pinjaman mahasiswa, dan rekening penagihan menjadi faktor jumlah utang yang dimiliki seseorang.
Pinjaman Uang Keras adalah Alternatif
Jika calon peminjam ingin mencoba kembali proses pengajuan pinjaman, mengoreksi alasan penolakan adalah langkah awal. Setelah memeriksa keabsahan informasi dalam laporan kredit, mengurangi rasio utang terhadap pendapatan, dan juga menambahkan agunan pinjaman atau bukti bahwa pendapatan cukup untuk mendukung pinjaman, mereka dapat mencoba lagi. Hal terpenting yang perlu diingat oleh peminjam adalah memeriksa ulang informasi yang akurat adalah kuncinya. Namun, jika bank masih menolak aplikasi Anda, opsi pinjaman lain adalah melalui pemberi pinjaman swasta. Pemberi pinjaman uang keras memberikan pinjaman berbasis ekuitas real estat sehingga merupakan alternatif yang baik ketika bank tidak menyetujui Anda.